Penyitaan Rumah Pejabat dan Selebriti di Jakarta Menjadi Peringatan Sosial
www.jejaknesia.com - Jakarta pada akhir Agustus 2025 dilanda gelombang ketegangan yang jarang terjadi. Rumah-rumah pejabat dan selebritas, yang biasanya menjadi simbol ketenangan dan privasi, mendadak menjadi sorotan amarah publik. Suasana yang semula biasa berubah menjadi mencekam, ketika massa bergerak menyerbu, merusak, dan menyita. Adegan-adegan ini seakan keluar dari lembaran novel kriminal, namun nyata di hadapan mata warga. Pertanyaan besar pun muncul: apa yang memicu kemarahan masyarakat hingga berujung pada tindakan yang ekstrem ini?
Dalam laporan ini, kami menelusuri kronologi penyitaan secara sistematis, mulai dari rumah Ahmad Sahroni hingga Nafa Urbach, menyajikan fakta, konteks, dan perspektif yang mendalam untuk memahami fenomena yang telah mengguncang ibukota hingga hari ini.
1. Rumah Ahmad Sahroni Disita Massa
Pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025, kediaman anggota DPR RI dari Partai NasDem, Ahmad Sahroni, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk oleh massa. Warga setempat menyebutkan bahwa massa datang dari berbagai daerah seperti Bahari, Cilincing, dan Kemayoran. Awalnya, mereka hanya berniat melakukan unjuk rasa, namun situasi berubah menjadi penyitaan. Barang-barang seperti perabotan rumah tangga, mobil Lexus, hingga dokumen pribadi seperti ijazah dan kartu keluarga turut dibawa pergi oleh massa.
![]() |
Sumber: jawapos.com |
2. Rumah Eko Patrio Jadi Sasaran Penyitaan
Tak lama setelah kejadian di rumah Sahroni, pada malam yang sama, kediaman anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio di Kuningan, Jakarta Selatan, juga diserbu massa. Massa mulai berkumpul sejak pukul 20.00 WIB dan merusak serta menyita barang-barang di rumah tersebut. Bahkan, seekor kucing peliharaan turut dibawa oleh massa. Kejadian ini terjadi setelah sebelumnya rumah Sahroni disita.
![]() |
Sumber: okezone.com |
3. Rumah Uya Kuya Tak Luput dari Penyitaan
Selanjutnya, pada Minggu, 31 Agustus 2025, rumah selebritas sekaligus anggota DPR RI, Uya Kuya, di Pondok Bambu, Jakarta Timur, juga menjadi sasaran amuk massa. Massa merusak dan menyita barang-barang di rumah tersebut. Polisi menyebutkan bahwa aksi ini sulit dibendung karena massa datang secara mendadak dan tidak terorganisir dengan baik.
![]() |
Sumber: detik.com |
4. Rumah Sri Mulyani Jadi Sasaran Dua Kali
Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta juga tidak luput dari aksi penyitaan. Pada dua kesempatan berbeda, rumahnya diserbu oleh massa yang marah. Pada penyerbuan pertama, massa merusak pagar dan beberapa bagian rumah. Pada penyerbuan kedua, massa berhasil masuk dan menyita beberapa barang berharga. Kejadian ini menambah panjang daftar rumah pejabat yang menjadi sasaran penyitaan.
![]() |
Sumber: detik.com |
5. Rumah Nafa Urbach Berantakan Digeruduk Massa
Terakhir, rumah selebritas Nafa Urbach di Jakarta juga menjadi sasaran amuk massa. Massa merusak dan menyita barang-barang di rumah tersebut. Di pagar rumah, terdapat tulisan yang menyebutkan bahwa rumah tersebut sudah disita. Kejadian ini menambah daftar panjang rumah selebritas yang menjadi sasaran penyitaan.
![]() |
Sumber: liputan6.com |
Serangkaian penyitaan yang terjadi di Jakarta pada akhir Agustus 2025 menunjukkan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap para pejabat dan selebritas. Meskipun aksi ini tidak dapat dibenarkan, namun perlu ada introspeksi dari pihak terkait untuk memahami akar permasalahan. Penegakan hukum yang tegas dan cepat sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Referensi:
- Detik News
- Republika
- Inilah.com
- Detik Finance
- Liputan6
Posting Komentar