Jangan Lewatkan Amalan Rebo Wekasan Wirid dan Doa Mustajab Penolak Musibah
![]() |
Sumber: source jejaknesia.com |
www.jejaknesia.com - Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan adalah sebuah tradisi yang hidup di tengah masyarakat Muslim Nusantara, khususnya warga Nahdliyin. Tradisi ini jatuh pada Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Hijriyah. Banyak yang meyakini bahwa hari itu identik dengan turunnya bala atau musibah, sehingga umat terdorong memperbanyak doa, dzikir, dan amalan shalih untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Asal Usul dan Pandangan Ulama
Amalan Rebo Wekasan berakar dari ajaran ulama klasik yang menekankan pentingnya doa tolak bala serta shalat sunnah. Dalam pandangan Nahdlatul Ulama, praktik ini diperbolehkan selama mengandung unsur ibadah yang sesuai syariat, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dzikir, doa, serta sedekah. Namun, keyakinan yang berlebihan bahwa bala pasti turun di hari itu perlu dihindari, agar tidak melenceng ke arah tahayul.
Amalan yang Lazim Dilakukan
Pada hari Rebo Wekasan, terdapat sejumlah amalan yang biasa dilakukan oleh jamaah dan masyarakat pesantren. Berikut beberapa amalan yang sering diajarkan:
1. Shalat Sunnah Mutlak 2 Rakaat
Shalat sunnah ini diniatkan untuk memohon perlindungan Allah SWT. Niat shalat:
أُصَلِّي سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Bacaan setiap rakaat:
- Al-Fatihah 1 kali
- Al-Kautsar 17 kali
- Al-Ikhlas 5 kali
- Al-Falaq 1 kali
- An-Naas 1 kali
2. Wirid dan Doa Setelah Shalat
Setelah salam, dianjurkan membaca doa khusus sebagai bentuk permohonan perlindungan dari mara bahaya. Doa ini ada dua versi, untuk sendiri dan berjamaah.
Doa Jika Dikerjakan Sendiri
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللَّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوَى، وَيَا شَدِيدَ الْمِحَالِ، يَا عَزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعُ خَلْقِكَ، اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجَمِّلُ، يَا مُتَفَضِّلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
اللَّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيهِ، وَجَدِّهِ، وَأَبِيهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيهِ، اكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ، وَمَا يَنْزِلُ فِيهِ، يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ.
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Doa Jika Dilakukan Berjamaah
... (teks doa sama seperti di atas, hanya saja diganti kata ganti “اكْفِنَا” sebagai bentuk jamak).
3. Shalat Hajat 4 Rakaat
Selain shalat sunnah 2 rakaat, sebagian ulama juga menganjurkan shalat hajat 4 rakaat dengan niat:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat shalat sunnah hajat empat rakaat untuk menolak bala karena Allah Ta’ala.”
Bacaan tiap rakaatnya sama dengan shalat sunnah 2 rakaat di atas, lalu ditutup dengan doa tolak bala.
4. Membaca Surat Yasin
Sebagian pesantren mengajarkan membaca Surat Yasin dengan pengkhususan pada ayat:
سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
Ayat ini dibaca sebanyak 313 kali sebelum melanjutkan ayat berikutnya hingga akhir surat. Setelah itu ditutup dengan doa keselamatan.
5. Air Salamun
Tradisi lain yang dikenal adalah menuliskan 7 ayat yang diawali lafaz Salamun dari berbagai surat Al-Qur’an, lalu melarutkannya dalam air untuk diminum sebagai tabarruk (mengharap berkah).
Makna Spiritualitas Rebo Wekasan
Inti dari Rebo Wekasan bukanlah keyakinan akan turunnya bala, melainkan meningkatkan kesadaran bahwa hidup manusia selalu penuh risiko. Dengan memperbanyak doa, shalat, dzikir, dan sedekah, umat Islam diingatkan untuk lebih dekat kepada Allah SWT sekaligus mempererat hubungan sosial dengan sesama. Inilah harmoni antara aspek spiritual dan sosial yang menjadi kekuatan Islam Nusantara.
Rebo Wekasan bukan hanya warisan budaya, tetapi juga momentum untuk memperbanyak doa dan amal shalih. Dengan meluruskan niat, meninggalkan tahayul, dan mempraktikkan amalan sesuai tuntunan ulama, tradisi ini bisa menjadi wasilah untuk memperkuat iman, mempererat persaudaraan, serta menumbuhkan harapan akan keselamatan dunia akhirat. Semoga kita semua senantiasa diberi perlindungan oleh Allah SWT.
Sumber Referensi
- NU Online – Penjelasan amalan dan doa Rebo Wekasan
- NU Jawa Barat – Tata cara wirid dan doa pada Rabu terakhir Safar
- NU Jepara – Artikel asal-usul dan amalan Rebo Wekasan
- Detik & Orami – Rangkuman doa, bacaan, dan tata cara shalat sunnah Rebo Wekasan
Posting Komentar